Selasa, 25 Januari 2011

Desakan Turun Untuk Kepala Negara RI

JAKARTA--MICOM: Unjuk rasa ribuan elemen mahasiswa yang berlangsung di Depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (24/1), berlangsung ricuh.

Bahkan, dua mahasiswa sempat ditangkap Polres Jakpus, karena dianggap melakukan tindakan anarkis. Aksi tersebut dilakukan berbagai elemen mahasiswa, yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Liga Mahasiswa Nasional Untuk Dekokrasi (LMND), Kesatuan Aksi Mahasiswa Trisakti (KAMTRI), dan Gerakan Mahasiswa Kristen (GMK), menuntut Presiden SBY untuk mundur dari kursi kepemimpinannnya.

Selama kepemimpinannya, SBY dinilai hanya mengumbar kebohongan-kebohongan hukum. Kesejahteraan perekonomian pun tidak banyak menunjukkan perubahan yang baik, ditambah aset-aset negara banyak yang hilang.

Demonstran long march mulai dari Jalan Medan merdeka barat hingga Medan Merdeka Utara yang dimulai sejak pagi. Dan, diakhiri di depan Istana Negara. Namun, Demo akhirnya berlangsung rusuh, karena para pendemo memaksa masuk Istana. Alhasil, dua orang mahasiswa harus ditangkap polisi. Polisi melepaskan kedua mahasiswa itu menjelang sore usai dilakukan pemeriksaan di Polres Jakarta Pusat.

Mahasiswa pun, sempat menerima bogem mentah dari kepolisian, saat kerusuhan terjadi, bahkan ada yang terinjak-injak. Beruntung, tidak ada korban luka.

"Ini bentuk represitas, kita akan tuntut permintaan maaf dari kepolisian. Kita juga akan lapor ke komnas HAM dan kompolnas, soal kekerasan yang kami alami," ungkap Ketua Umum PB HMI, Nur Fajriansyah, yang juga turut ditangkap polisi.

Demo pun berakhir pukul 19.00 WIB. (OL-12)
Media Indonesia.com.: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar